Perkembangan Sel
Vegetatif Dan Sel Generatf Pada Gametofit Jantan
Perkembangan Sel Vegetatif :
Setelah mitosis, sel membesar, vakuola
banyak dan menyebar, RNA dan DNA meningkat.
Menurut Sangerd An Jackson (1971) perkembangan sel
vegetatif melalui tahapan :
- Tahap immature
adalah inti kehilangan bentuk
- Tahap matur adalah diktiosom meningkat, butir- butir lipid
muncul, amilum terakumulasi dalam bentuk
plastida.
- Tahap inti
melekuk adalah butir lipid menghilang
- Tahap
pembentukan tabung polen
Perkembangan sel generatif
Memenjangkan selnya sehingga memudahkan
masuk ke dalam pollen, berisi kolhisin/ n- fenilkarbanat, sitoplasma tereduksi
tidak memiliki plastid, mitokondria tidak berkembang didapatkan mikrotubulus,
diktiosom, ribosom, dan RE, Maka Terbentuklah sperma.
Polen (Tepung Sari) Secara Umum
Polen matang, secara otomatis antheranya
akan pecah dan menghamburkan butiran-butiran polen yang matang. Kematangan polen
berhubungan dengan penurunan kadar air dan penyusutan jaringan pada anter, yang
merupakan fungsi higroskopis untuk membuka kantung polen. Mekanisme ini diduga
merupakan fungsi alami dari tanaman
untuk menghamburkan polen demi kepentingan penyebaran alam dan regenerasi (Griffin dan Sedgley, 1989).
Secara visual, polen yang matang
dapat dideteksi dari perubahan warna dan kelengketan (stickiness) butiran- butirannya (griffin dan sedgley,
1989; ghazoul, 1997). Perubahan warna permukaan polen dari kuning pucat
menjadi kuning terang mengindikasikan adanya peningkatan poropollen in ± bagian dari exine
yang merupakan ciri spesifik dari suatu spesies yang mempengaruhi kenampakan
luarnya; danpollenk it yang
basah, lengket dan berwarna; mengandung lemak, protein, karbohidrat, pigmen,
senyawa fenolik dan ensim. Peningkatan
kelengketan polen mengindikasikan polen tersebut telah siap untuk berkecambah
dengan melakukan proses hidrasi dan melepaskan protein. Mekanisme hidrasi
inilah yang dianggap paling menentukan dalam mengawali terjadinya proses penyerbukan
yang merupakan rangkaian dari proses interaksi jantan betina (male-female interaction), perkecambahan tepung sari (pollen germination) dan pembentukan tabung tepung sari (pollen tube growth) (Griffin dan Sedgley,1989)
PERKECAMBAHAN
POLEN PADA STIGMA
Perkecambahan
dan pertumbuhan tabung polen. Ketika polen jatuh di atas stigma, polen
berkecambah dan membentuk suatu tabung polen yang berlanjut pada pemanjangan
hingga masuk pada stilus, masuk ke ovarium dan kemudian masuk ke mikrofil dan
menempatkan sel sperma pada lokasi yang spesifik termasuk kantung embrio.
PUTIK
Masa
reseptif putik biasanya diawali dengan :
·
Perubahan warna
putik menjadi terang
·
Pembesaran
pori-pori pada kepala putik
·
Tangkai putik
berangsur menjadi lurus
·
Permukaan putik
memproduksi sekresi
Secara
visual, reseptivitas dapat dideteksi dari :
·
Perubahan
kelekatan (stickiness)
·
Warna dan
bentuk, baik pada kepala maupun tangkai putik (Griffin dan Sedglye, 1989 ; O
Wens Dkk, 1991)
Kepala
putik yang reseptif tampak bewarna lebih
terang dan lengket dikarenakan adanya peningkatan sekresi ekstraseuler (Ghazul,
1997)
Menurut
O. Wens Dkk (1991), sekresi ekstraseluler tersebut mengandung lemak dan
protein. Sekresi ini berperang sebagai medium yang berfungsi untuk menangkap
butiran tepung sari serta merupakan penentu keberhasilan pembentukan buluh
tepung sari (pollen tube) yang akan membawa sel kelamin jantan menuju keovary
(Griffin dan Sedglye, 1989).
Reseptif putik juga ditandai oleh
perubahan warna permukaan putik dari hijau menjadi kuning terang, yang dimulai
dari pangkal tangkai putik (stylus). Makin terangnya warna putik menunjukkan
bahwa sel-sel epidermis terluar sedang berkembang untuk meningkatkan produksi
sekresi dan pori-pori
membesar untuk meningkatkan kemampuan sekresi. Kepala putik (stigma)
yang berangsur membengkak merupakan tanda bahwa jaringan transmisi yang ada
pada bagian tersebut mulai memperbesar rongga-rongganya, untuk mempersiapkan
diri dalam membentuk buluh tepung sari (pollen tube). Pembengkakan kepala putik juga merupakan mekanisme alami
untuk meningkatkan luas bidang penempelan tepung sari ketika terjadi proses penyerbukan. Tangkai putik yang berangsur
menjadi lurus juga merupakan suatu mekanisme alami untuk mempersiapkan diri
dalam membentuk buluh tepung sari (pollen
tube).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar